PSI: Denny Indrayana Jangan Pura-pura Netral

Bisnis116 Dilihat

TEMPO.CO, Jakarta – Dewan Pimpinan Pusat Partai Solidaritas Indonesia atau DPP PSI merespons pernyataan Denny Indrayana yang menyebut mereka bukan partai dan hanya manut kepada Presiden Joko Widodo. 

Juru bicara DPP PSI, Francine Widjojo, mengatakan Denny Indrayana tidak pernah berhasil fokus pada urusan kenegaraan. Menurut dia, pikiran Denny hanya kebencian terhadap Jokowi dan dikembangkan menjadi narasi-narasi fitnah, hoaks, dan provokatif.

“Agak sulit bagi kami di PSI memahami alur berpikir seseorang yang terlalu benci kepada kepala negara untuk perihal yang berhubungan dengan personalnya,” kata Francince kepada Tempo, Rabu, 2 Agustus 2023.

Bagi PSI  Jokowi telah meletakkan dasar penting bagi masa depan Indonesia sehingga mereka mengkampanyekan Jokowisme. Francine mengatakan Jokowisme adalah sebuah jalan, sebuah corak kebijakan dalam ekonomi, kepemimpinan, dan politik yang akan menuntaskan visi kemajuan yang telah diletakkan Jokowi. 

“Agar Indonesia menjadi negara sejahtera, negara besar yang dihormati dunia,” kata perempuan yang akrab disapa Noni ini.

Noni pun menyarankan agar Denny jujur dan jangan berpura-pura netral dengan menyebut diri sebagai pengamat. Sebab, kata Noni, integritas yang sering disebutkan dalam retorika Denny harus didasarkan pada kejujuran. Hal ini supaya lebih jelas bagi publik soal apa motif politik di balik intrik-intrik pernyataan Denny, kata Noni.

“Saran saya kepada Prof Denny adalah jujur, jangan pura-pura netral dan menyebut diri sebagai pengamat, padahal Anda adalah politisi, caleg Partai Demokrat,” kata Noni.

Sebelumnya pakar hukum tata negara dan advokat, Denny Indrayana, menyebut PSI bukanlah partai dan semata-mata relawan Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming, Kaesang Pangarep, dan Bobby Nasution.

Hal ini disampaikan Denny dalam pernyataan panjang di Twitter untuk menanggapi siniar kanal YouTube Rhenald Kasali dan Mahfud MD yang tayang 30 Juli 2023. Podcast tersebut menyinggung soal Denny Indrayana.

Baca Juga  Teknologi Nissan e-Power Dipamerkan di GIIAS 2023

Iklan

Mantan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini mengatakan sikap PSI tidak konsisten. 

“Maaf, karena itu, bagi saya PSI bukan partai. Bagi saya PSI adalah semata-mata relawan Jokowi, Gibran, Kaesang, Bobby Nasution,” kata Denny di Twitter-nya, Rabu, 2 Agustus 2023.

Denny mengatakan ia berani melawan arus dan pemerintahan Jokowi. Padahal, kata dia, ia sama seperti PSI, yakni memilih Jokowi pada 2014. Namun, lanjut Denny, ketika makin kelihatan Jokowi melumpuhkan KPK, membangun dinasti kekuasaan keluarganya, dan membiarkan bisnis anaknya menerima suntikan modal, ia memilih bersikap tegas melawan kekuasaan Jokowi yang cenderung koruptif dan represif.

Denny menuturkan sulit mempercayai ketika Grace Natalie dan rekan-rekan PSI mengatakan memperjuangkan hak orang muda melalui uji materi syarat umur capres-cawapres di Mahkamah Konstitusi.

“Politik itu adalah rekam jejak,” ujar Denny Indrayana. 

Padahal, di sisi lain, Denny menuturkan PSI pernah menyatakan mendukung Jokowi untuk menjabat tiga periode. Selain itu, dari segi umur, kalau masih  mendukung Jokowi tentu sudah jelas tidak lagi muda. Denny juga menyinggung dukungan PSI kepada Kaesang di Depok, Bobby Nasution di Sumatera Utara, dan Gibran di Solo. Bahkan, kata Denny, PSI bisa ditebak mendukung Gibran untuk capres.

Pilihan Editor: DPP PDIP laporkan Rocky Gerung ke Bareskrim Polri atas Tuduhan Fitnah dan Hoaks



Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *