SUARA SUMEDANG – Sumedang memang menjadi tempat yang menyimpan banyak misteri atau mitos yang masih kental di yakini masyarakatnya.
Misteri atau mitos mengucapkan kata Peda dan diyakini masyarakatnya ini datang dari desa Citengah Kabupaten Sumedang.
Dikutip sumedang.suara.com dari kanal YouTube Trans7 Official pada Selasa, (15/8/2023) Desa Citengah Kabupaten Sumedang ini melarang masyarakatnya menyebut kata Peda.
Pasalnya, Peda dalam bahas sunda adalah ikan yang diawetkan menjadi asin. biasanya menjadi hidanga utama nasi liwet.
Baca Juga:Ditanya Sudah Pisah dengan Arya Saloka atau Belum, Begini Jawaban Putri Anne
Sedangkan bagi masyarakat Citengah Kabupaten Sumedang, Peda diartikan sebagai bedog mintul atau dalam bahasa Indonesia artinya golok tumpul.
Lebih lanjut, jika seseorang menyebutkan Peda maka orang tersebut akan mengalami suatu masalah.
Jika masyarakat setempat atau seorang pendatang menyebutkan kata Peda di desa Citengah maka akan dirundung masalah yang menimpa.
Konon, jika kata Peda terucap maka orang tersebut akan didatangi oleh Harimau atau mengalami kecelakaan yang berujung fatal bahkan kematian.
Hal ini pernah diungkapkan oleh seorang warga setempat yang mengaku pernah mengalami mitos tersebut.
Baca Juga:Denny Caknan Bantah Soal Masa Lalu Bella Bonita dengan Pak Danan, Istri Sah Terlanjur Bongkar Aib
“Waktu itu kita lagi bakar-bakar ikan, terus temen yang lain nyamperin sambil lari dan bilang gini, waduh wangi banget ikan asin Peda nya. Nah, ga lama dari situ kontan langsung hujan angin yang gede banget,” ucap seorang warga yang mengaku pernah mengalami.
Asal usul mitos ini dikaitkan dengan sosok karuhun yang dimakamkan di daerah Cibingbin Kabupaten Sumedang.
Hanya saja warga di desa Citengah tidak mau menjelaskan sosok dibalik makam yang sudah berusia puluhan atau ratusan tahun itu.
Warga setempat mengaku tidak sanggup menyebutkan nama dan mitos lengkapnya karena tidak mau menerima konsekwensi yang sangat berat.
Orang pintar di desa Citengah juga hanya sanggup menyebutkan tokoh dibalik makam tua yang berada di daerah Cibingbin tersebut.
Pasalnya, leluhur yang dimaksud merupakan tokoh penting di desa Citengah bernama Prabu Langlang Buana.
Sampai saat ini, mitos larangan menyebutkan kata Peda hanya diwariskan pada anak keturunan di desa Citengah tanpa memberi tahu pendatang.(*)
Sumber: Trans7 Official
Quoted From Many Source