Padang, JurnalPost.com – Jumat (08/09/2023) badan eksekutif mahasiswa (BEM) universitas andalas mengundang para capres dan cawapres ke bumi andalas melalui Instagram @bemkmunand untuk hadir di forum “ANDALAS LAWYERS CLUB” “JANGAN HANYA BERANI ADU GAGASAN DI PULAU JAWA, MARI KE SUMATERA, KITA JUGA BAGIAN DARI INDONESIA.” Kata bem unand di laman Instagramnya.
Andalas lawyers club ini merupakan ruang diskusi dan gagasan untuk melihat sudut pandang dari para capres dan cawapres yang sudah ada perihal pemilu 2024. Menurut sebagian mahasiswa unand yang memberi komentar di akun Instagram @bemkmunand, ini merupakan hal “fomo” dan “cari panggung” semata, karena dinilai meniru dan mengikuti apa yang sudah dilakukan bem Universitas Indonesia.
Namun menurut saya selaku mahasiswa baru unand tahun 2023, hal ini merupakan langkah yang tepat bagi bem unand sendiri, benar kata bem unand “MARI KE SUMATERA, KITA JUGA BAGIAN DARI INDONESIA”, kata kata tersebut seolah mengartikan bahwa BEM unand ingin kampus-kampus yang ada di Sumatera salah satunya unand untuk ikut andil dan peduli terhadap kemajuan bangsa ini lewat ruang diskusi dan gagasan “ANDALAS LAWYERS CLUB”. Menurut pandangan saya yang saya tangkap dari postingan bem unand, jika nantinya para capres atau bahkan bersama cawapres sudah mengunjungi kampus yang ada di pulau Jawa, mengapa tidak singgah ke Sumatera? salah satunya unand, karena mahasiswa unand juga bagian dari Indonesia. Jadi seolah olah kampus di pulau lain selain pulau jawa jarang mendapat sorotan. Bahkan bagi saya, lebih baik lagi jika makin banyak kampus-kampus di pulau lainnya yakni Sulawesi, Kalimantan, hingga Papua mengajak para capres tersebut mengunjungi kampus mereka untuk berdiskusi demi kemajuan bangsa ini.
Ruang diskusi “ANDALAS LAWYERS CLUB” pastinya akan menjadi hal positif bagi mahasiswa- mahasiswa unand serta bisa menarik perhatian mahasiswa-mahasiswa unand bahkan seluruh Indonesia untuk lebih peduli dan tertarik mengikuti pemilu 2024 nanti, karena menurut saya masih ada beberapa mahasiswa yang tidak mengikuti perkembangan politik, dan tidak tertarik untuk memilih saat adanya pemilihan umum yang dilaksanakan 5 tahun sekali.
Menurut survey yang dilakukan oleh tim dari program studi ilmu politik di universitas brawijaya pada periode agustus-oktober 2020 terhadap mahasiswa aktif minimal semester 3 yang tersebar di 26 perguruan tinggi di Indonesia baik swasta, negeri, umum ataupun keagamaan. jumlah mahasiswa yang mencoblos hanya 27%, sementara 73% lainnya mengaku tidak terlibat (golput). Ini senada dengan temuan survei dari Lembaga Survei Indonesia (LSI). Jadi datangnya capres dan cawapres nanti ke berbagai kampus khususnya unand mungkin saja bisa menjadi magnet pemicu mahasiswa untuk ikut andil dan peduli terhadap pelaksanaan pemilu 2024 nanti. Selain itu ruang dikusi dan gagasan ini juga bisa menjadi ajang tolak ukur seberapa mampukah mahasiswa unand untuk berpikir kritis dan membuka secara luas wawasan-wawasan serta pengetahuan mahasiswa-mahasiswa Unand.
Mahasiswa merupakan salah satu bagian dari para pemuda bangsa ini yang menjadi pemilih dengan proporsi mayoritas dalam pemilu 2024, tentunya mahasiswa dan anak anak muda ini akan memberi dampak besar untuk menentukan pemimpin negeri ini dalam beberapa tahun kedepan.
Komisioner KPU RI August Mellaz mengatakan, pemilih muda atau berusia di bawah 40 tahun adalah penentu hasil pemilu 2024. Sebab, jumlah mereka lebih dari 100 juta orang. “Mau tidak mau suara anak muda itu akan menentukan” kata Mellaz dalam sebuah diskusi di Kantor KPU RI, jakarta, jumat (17/02/2023). Menurut data ini dapat disimpulkan bahwa ditangan para pemuda inilah ditentukannya siapa calon pemimpin negeri ini dalam beberapa tahun mendatang. Namun, memang benar kata Komisioner KPU tersebut bahwa pemilih muda yang salah satunya mahasiswa adalah pemilih mayoritas karena jumlahnya yang lebih dari 100 juta orang. tapi apakah para pemilih tersebut mau untuk memilih? Tertarik untuk memilih? Dan bisa menentukan pilihannya dengan baik?
Artinya, ruang diskusi dan gagasan ini bisa menarik perhatian masyarakat khususnya di kalangan mahasiswa untuk dapat menentukan pilihannya dalam pemilu 2024 nanti dengan melihat gagasan gagasan para capres dan cawapres yang datang nanti. Menurut saya maka hal itu juga akan ada pengaruhnya ke jumlah suara yang akan didapati oleh para capres dan cawapres nanti, secara tidak langsung mereka akan menarik simpati dan hati masyarakat khususnya kota Padang bahkan Sumatera Barat. Untuk mencapai hal itu tentu dibutuhkan gagasan dan visi misi yang menarik seluruh lapisan masyarakat ketika di paparkan di ruang diskusi bersama mahasiswa nanti.
Lalu, apakah para capres dan cawapres yang akan di undang bem unand ke forum “ANDALAS LAWYERS CLUB” nanti bersedia untuk datang berdiskusi dan memaparkan gagasan-gagasannya? Atau justru takut untuk datang dan bahkan tidak peduli? Mari kita tunggu dan saksikan…
Oleh: Putra Melandry, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Andalas
Quoted From Many Source